Tuan yang terhormat,
Bukan main
lantangnya suara tuan
Bak suara
meriam ketika berperang
Bukan main
kencangnya tuan berlari
Bagai peluru
hendak beroperasi
Katanya,
tuan menyuarakan nurani rakyat
Katanya,
tuan mengangkat derajat rakyat
Katanya, tuan
menjunjung martabat rakyat
Katanya,
tuan tak ingin rakyat melarat
Segalanya
tuan suarakan untuk rakyat
Tuan yang
terhormat,
Tidakkah
engkau salah bersorak?
Sorakanmu
ternyata semakin menindas rakyat
Tuan yang
terhormat,
Jangan
engkau tengadah terus!
Segeralah
tuan tengok ke bawah
Di dalam
gubuk reyot beratap daun
Di tepi
pantai berkasur pasir
Di emper
toko berselimut karton
Di kolong
jembatan beralas aspal
Di pinggiran
sungai berbantal bebatuan
Oh tuan yang
terhormat,
Mereka
menunggu belas kasihan tuan
Janganlah
hanya mengatasnamakan mereka
Demi sebuah
kedudukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar