Kamis, 29 Agustus 2013

Tuan yang Terhormat

Tuan yang terhormat,
Bukan main lantangnya suara tuan
Bak suara meriam ketika berperang
Bukan main kencangnya tuan berlari
Bagai peluru hendak beroperasi
Katanya, tuan menyuarakan nurani rakyat
Katanya, tuan mengangkat derajat rakyat
Katanya, tuan menjunjung martabat rakyat
Katanya, tuan tak ingin rakyat melarat
Segalanya tuan suarakan untuk rakyat
Tuan yang terhormat,
Tidakkah engkau salah bersorak?
Sorakanmu ternyata semakin menindas rakyat
Tuan yang terhormat,
Jangan engkau tengadah terus!
Segeralah tuan tengok ke bawah
Di dalam gubuk reyot beratap daun
Di tepi pantai berkasur pasir
Di emper toko berselimut karton
Di kolong jembatan beralas aspal
Di pinggiran sungai berbantal bebatuan
Oh tuan yang terhormat,
Mereka menunggu belas kasihan tuan
Janganlah hanya mengatasnamakan mereka
Demi sebuah kedudukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar