Senin, 11 April 2016

Malang-Surabaya


Weekend kemarin kemana guys?
Saya ke Surabaya (SBY) dong, nemenin MD kerja sekaligus jalan-jalan.
Kami sengaja ke SBY lewat jalur Malang-Mojokerto via Batu. Nyeleneh ya? (biarin). Berangkat dari Kota Malang jam 10-an dengan kondisi cerah berawan sampai di Kota Batu pun kondisi masih sama. Lanjut masuk ke area Cangar Taman Hutan Rakyat R. Soerjo (Tahura) beuh dinginnya mulai kerasa. Berkabut plus mulai gerimis. Sepanjang jalan viewnya bagus banget, beda jauh dibanding kalo ke SBY via Porong Sidoarjo yang isinya cuma macet tok. Sayangnya selama perjalanan gak ketemu monyet, padahal dulu mah banyak banget monyet liar di sana. Ini selama di jalan malah ketemunya sama 'monyet' yang lain. 'monyet'nya ada yang selfie dipinggir jalan (masih OK), ada yang sisir-sisiran (serem), ada yang pijit-pijitan (kabuuuur tutup mata).

Gloomy
Gloomy
Adem bener dah
Warung-warung di pinggir jalan

Maaf ya kalo dokumentasiya cuma seuprit dan gak representatif, susah cuy kalo mau nepiin kendaraan gak ada spacenya. Yaweslah jalan terus aja akhirnya. Turun dari Tahura mulai kerasa panasnya euy. Ooh iya setelah keluar dari Tahura ada tempat wisata sungai gitu, gak tau nama sungainya, yang pasti airnya jernih dan di sana ramai banget sama pengunjung.
Sungainya bagus ya
Close up sungainya
Sampai di SBY jam 12-an. Muter dulu jalan-jalan, trus lanjut jam 1-an ke Zenbu House of Mozaru di kawasan Manyar Kertoarjo. Pas di Zenbu, MD kerja sayanya makan -_-. Kerjaan kelar jam 4-an. Niatnya kami mau ke Surabaya North Quay (SNQ) dulu baru pulang, tapi gatot karena mikir jalan balik ke Malang bakalan macet gak karuan. Yasudah kami langsung pulang, eh ternyata di jalan lancar jayaaa1,5 jam sudah sampai Malang. Hadeh nyesel dah gak mampir ke SNQ.

Selingan

Karena suka ribet dan typo akhirnya dibikin gampangnya aja.
Partner = MD
Saya     = DD
Jangan tanya kepanjangannya apa ya, aib euy.

Bermutu banget lah blog ini (sarkas keras) -_-

Kamis, 07 April 2016

Pulau Tabuhan

Halo Selamat Malam.
Siapa hayo yang malam jumat jam segini masih ngerjain tugas? Yak hayuk saya temenin nugas.
Saya lagi stuck sama tugas kuliah yang makin lama makin beranak-pinak nih -_- (curcol). Selama ngerjain tugas saya gak sengaja nemuin draf foto pas mudik Lebaran tahun 2015 ke Banyuwangi. Mudik lebaran tahun lalu diisi dengan silaturahmi sama keluarga plus jalan-jalan yeay. Jalan-jalannya hanya ke dua tempat saja sih sebenernya. Tujuan pertama ke Umbul Bening dan yang kedua ke Pulau Tabuhan.
Umbul Bening terletak di Desa Sumbergondo, Glenmore, Kabupaten Banyuwangi. Umbul Bening ini semacam wisata pemandian yang airnya langsung dari sumber pegunungan. Tempatnya relatif kecil ya kalau dibandingkan dengan pemandian di Kota Malang. Tapi di sana bagus loh, sejuk, banyak pohon, dan airnya seger banget. Sayangnya tempatnya ramai parah (karena lagi musim liburan). Jadi sayang kurang interest. Selama di sana saya hanya merendam kaki di pemandian dan gak berniat buat renang (kayak bisa aja).

Nah kalau Pulau Tabuhan saya sukaaa.
Pulau Tabuhan terletak di Desa Bengkak, Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi. Pulau Tabuhan merupakan pulau tak berpenghuni di bagian utara Banyuwangi. Katanya sih pulau ini masih 'perawan' dan cocok untuk snorkeling serta kegiatan water sport lain macam Kitesurfing, Windsurfing, dan masih banyak lagi. Review lebih lengkap dari Pulau Tabuhan dapat dilihat di website www.banyuwangibagus.com hehe

Saya berangkat bersama keluarga dari rumah jam 6 pagi dan sampai di Pantai Bangsring sekitar jam 8. Dari Pantai Bangsring saya menyebrang menggunakan perahu motor berkapasitas 10 penumpang dengan 2 awak kapal. Biaya sewa perahu motor untuk PP 550k dan sewa alat snorkeling untuk 10 orang dengan harga per orang 25k, total keseluruhan 800k. Eh btw Pantai Bangsringnya aja udah bagus apalagi Pulau Tabuhannya ya. Perjalanan dari Pantai Bangsring ke Pulau Tabuhan kurleb 30 menit. 
View Pantai Bangsring (foto diambil dari perahu motor)
Pas sampai di pulaunya langsung speechless lah (lebay) eh tapi seriusan ini bagus bangeeeet (Subhanallah). Garis pantainya sih gak panjang ya secara pulaunya cuma seuprit, tapi bagus euy. Pasir pantainya putih bener, airnya super jernih, ombaknya gak gede, ikan-ikan kecilnya pada berseliweran gitu di air. Turun dari perahu langsung main air sepuasnya. Nyesel banget gak bawa kamera underwater jadi gak bisa puas foto-foto di sana (mau pake kamera hp tapi takut hpnya ikut 'main air' juga). Saya main airnya berapa lama? satu jama saja, itu sudah bikin saya puas plus gosong parah. Puas main air saya jalan-jalan keliling pulau dan nemuin ada reruntuhan bangunan yang katanya bekas mercusuar. Kelar keliling pulau, saya neduh rebahan di pasir pantai sama nunggu yang lain kelar main air. Setelah puas main, saya sekeluarga balik ke Pantai Bangsring dan lanjut pulang ke rumah.
Pulau Tabuhan dari kejauhan
Pulau Tabuhan dari kejauhan (airnya jernih)
Pulaunya sepi euy

Remah surga (lebay)
Foto si adek di atas reruntuhan bangunan mercusuar
Airnya jernih abis


Note:
~ Jangan lupa bawa sun block! Ini penting sekali.
~ Di Pulau Tabuhan gak ada toilet (secara itu pulau gak berpenghuni), ini fatal sih karena tau sendiri kan air laut itu lengket-lengket bikin gak nyaman di kulit.
~ Bawa bekal  karena di Pulau Tabuhan gak bakal ada yang jual makanan (balik ke point sebelumnya,  pulau gak berpenghuni). Tapi inget sampahnya harus dibawa balik ke darat dan jangan lupa dibuang di tempatnya.

Rabu, 06 April 2016

Sambal Bawang Mbok Djayus

Wah ini nih favorit saya. Baru aja tadi makan siang di sana (Candi Sewu) bareng sama partner. Warung ini terkenal loh, banyak orang penting (ceileh) pernah makan di sana karena banyak tuh fotonya dipajang di dinding.

Kalau makan di Warung Mbok Djayus jangan harap ada daftar menu dan waiters (mas/mbak) yang siap melayani pembeli ya. Di sana sistemnya ambil semau kita lalu dimakan lanjut dibayar. Jadi pertama datang langsung pesan nasi berapa porsi sama sambal berapa cobek + berapa cabenya, lanjut ambil piring terus diisi tuh sama lauk yang kita mau (ex: ayam goreng, telur goreng, dan aneka gorengan). Lauknya sudah tersedia di wadah-wadah gitu jadi tinggal ambil, kadang kalau pas beruntung bisa dapat yang masih hangat baru keluar dari penggorengan tapi seringnya sudah dingin sih. Oh iya, kalau mau makan sayur juga bisa, tapi pilihan sayurnya gak banyak, cuma sayur lodeh sama tauge rebus.

Tadi makan siang pesan nasi 2 porsi, lauknya (ayam goreng 1, telur dadar 1, dadar jagung 1, sama tempe gembus/gamblong/menjes 2), plus es teh 2 gelas. Untuk sambalnya, saya pakai cabe 15 sementara partner pakai cabe 5 (cupu) hehe gak lah ya, dia ada radang lambung jadi emang gak bisa makan pedas. Oh iya, walaupun harga cabe lagi meroket tapi sambal di sana tetap pake banyak cabe dan pedasnya tetap aduhai.
Sambal Bawang Cabe 15 (horor cabenya)
Rasa lauknya sih standar ya kayak masakan di rumah atau warung-warung lainnya. Tapiii sambalnya juara! Sambal bawangnya terfavorit lah yah (lebay). Bagi yang suka makan pedas wajib coba, ini enak soro! Saya sering loh di rumah iseng bikin sambal bawang ala Mbok Djayus (bawang putih, cabe, garam, gula dihaluskan terus disiram minyak panas) tapi rasanya jauh dari versi aslinya -_-.
before
after
Total keseluruhan 32,5K saja, murah euy. Yuk mari melipir ke sana.
Nasi 2 porsi : 7k
Es teh 2 gelas : 6k
Ayam goreng 1 : 9k
Dadar telur 1 : 4k
Gorengan 3 biji : 4,5k
Sambal 2 cobek : 2k
Cahayanya gak santai
Eh di sana minus kurang bersih yah. Tissue bertebaran di lantai -_-.

SAMBAL BAWANG MBOK DJAYUS
Buka jam 11.00 – 03.00 WIB
Jl. Candi Sewu Ruko No. 6 (pusat)
Jl. Panji Soeroso Utara No. 07 (cabang)
Kota Malang

Minggu, 03 April 2016

Bakso Duro



Malang terkenal dengan baksonya. Mulai bakso yang mentereng di Mall, bakso yang franchise nya dimana-mana (Bakso Kota Cak Man), bakso yang dijual di pinggir jalan, sampai bakso keliling yang dijajakan sama abang-abang tukang bakso.

Nah, dari sekian banyak bakso yang dijual di Malang Raya, saya punya beberapa daftar yang paling saya sukai (daftarnya di post  kapan-kapan yah). Urutan nomor satu dari sekian bakso kesukaan saya adalah BAKSO DURO. Tapi sayang jauhnya minta ampun -_-.

Bakso Duro berlokasi di Kepanjen Kabupaten Malang. Letaknya di pinggir jalan besar, sebelah kiri jalan sebelum memasuki 'pusat kota’ Kepanjen. Kalau dari arah Kota Malang ada di kiri jalan yah. Jarak dari rumah saya ke Bakso Duro sekitar 25 km-an (kira-kira yah). Jarak yang ditempuh lumayan jauh, hanya untuk semangkok bakso. Tapi ya karena suka akhirnya dijabanin kesana.


Saya sempat penasaran kenapa namanya Bakso Duro. Entah karena pemiliknya bernama Pak Duro, atau karena pemiliknya asli Duro/Madura, atau karena baksonya memang khas dari Duro/Madura. Tampilan Bakso Duro ini tidak seperti Bakso Malang pada umumnya, isinya hanya bakso (kasar/halus), mie putih, dan goreng. Sekilas tampilanya mirip dengan Bakso Solo ya bukan Bakso Duro/Madura (saya belum pernah coba Bakso Madura hehe).

Bakso Campur 13K
Bakso Campur Jumbo 20K
Secara keseluruhan rasa baksonya? Enak dan enak sekali. Favorit saya, adalah bakso gorengnya. Sayang sekali di sini harus beli satu paket/porsi jadi kita tidak bisa memilih item favorit kita.
Plusnya di sini adalah, saya bisa mengambil bawang goreng sepuasnya. Apabila Anda pecinta bawang goreng maka berbahagialah Anda. Karena bawang gorengnya beneran dari bawang merah, bukan bawang goreng abal-abal loh yah.

remah-remah surga (lebay)
Minusnya di sini adalah, panas dan gerahnya minta ampun. Efek karena tempat makannya yang gak pernah sepi pengunjung ditambah lagi manasin kuahnya pake tungku. Kebayang kan asapnya kemana-mana. Walaupun sudah disediakan kipas angin yang banyak tetap saja gerahnya gak ketulungan. 

BAKSO DURO
Jalan Jenderal Sudirman, Kepanjen
Kabupaten Malang 


Sabtu, 02 April 2016

Mie Buto Ijo


Mie buto yang gak kayak buto.

Baru-baru ini kedai mie langganan jaman baheula yang sempat tutup sudah buka kembali. Setelah melewati pasang surut dan sempat beberapa kali pindah lokasi akhirnya kedai Mie Buto Ijo buka kembali. Dulunya Mie Buto Ijo buka di kawasan Sulfat Malang, kemudian pindah di sekitaran Sigura-gura (belakang kampus UIN Malang). Nah gak lama setelah pindah ke Sigura-gura, kedai mie ini sempat tutup selama hampir satu tahun.

Sekarang Mie Buto Ijo sudah buka kembali di kawasan Sukarno Hatta. Yup kedainya buka di kawasan Malang yang terkenal dengan kulinernya (dan macetnya). Beberapa waktu lalu saya datang ke sana pas jam makan siang. Sempat was-was akan ramai dan antri, tapi tetap nekat karena lokasinya lumayan dekat dengan kampus. Walaupun dekat tapi faktanya perjalanan ke sana makan waktu hampir 30 menitan (karena macetnya gak ketulungan). Sampai di lokasi ternyata sepi banget cuma ada dua pengunjung di sana.

“Datang-Duduk-Pesan-Makan”. Itu moto saya -_-
Dari semua menu yang dipesan, yang paling ‘GONG’ adalah dimsumnya (Siomay Crab Stick). Dimsumnya enak, lumer dimulut, dan yang paling penting harganya murah meriah. Minumannya juga OK, cuma saya kurang suka marshmallow yang dimakan bersama minuman dingin. Rasanya jadi aneh dan berasa liat (menurut saya). Saya lebih suka marshmallow yang dimix dengan hot chocolate atau jadi filling untuk brownies/choux pastry/aneka cake.
Siomay Crab Stick/Porsi 6K
 Es Kendedes (Strawberry Milkshake) 10K
Es Lyche 10K
Mie Buto Ijo 11K
Mie Klenting Kuning 10K
Nah untuk makanannya gak tau kenapa rasanya jauh banget sama yang dulu. Mie nya yang sekarang cenderung hambar, teksturnya lembek (over cook), kuahnya cuma seuprit dan rasanya sama hambarnya (sayang sekali). Walaupun rasanya sedikit mengecewakan, tapi yah tetap saja tandas diserbu oleh 2 mahluk yang perutnya jarang kenyang (astaghfirullah).

Ludes Semua (Laper atau kelaperan?)
Selesai makan, saya ke kasir buat bayar. Dan ternyataaa disini gak bisa bayar pakai debet. (Horor), karena saya dan partner  gak ada persiapan uang cash. Alhasil kami ‘mengais-ngais’ uang di dalam dompet dan tas hingga terkumpul uang buat bayar makan (tobat).

MIE BUTO IJO
ig: @miebutoijo
Jalan Sukarno Hatta D-431, Kota Malang